Rabu, 04 Februari 2009

Sedikit Senyum dalam Krisis

Krisis keuangan telah mengubah gaya dan cara hidup banyak orang di berbagai belahan dunia. Ada sejumlah cerita menarik di balik krisis finansial global yang terjadi, tidak melulu cerita sedih, ada juga kisah nyeleneh yang tidak kalah menarik.

Sebuah rumah makan bernama “Sarah’s Smash Shack” di San Diego, California AS memberikan kesempatan pelanggan untuk melampiaskan kekesalan dengan melemparkan perlengkapan makan ke dinding.

Para pelanggan dikenakan biaya 10 dollar AS (110.000 rupiah dalam kurs 11.000 per dollar AS) untuk setiap lima belas menitnya.

Ini merupakan pengeluaran 50 dollar AS terbaik kami dalam dua tahun terakhir,” ujar seorang broker asuransi Adam De Witt yang memecahkan piring bersama istrinya setelah permintaan kredit rumahnya ditolak.

Ada-ada saja memang. Tidak salah jika ada pepatah yang mengatakan, ’kreativitas justru datang disaat keadaan tertekan’.

Di Kanada, ada minuman beralkohol yang disebut ”Bailout Bitter” dengan tag line – nya ”bitter ale for bitter times” (minuman pahit – dengan tingkat alkohol sedikit lebih keras – di kala waktu yang pahit).

Lain lagi dengan dengan sebuah restoran di kawasan Wall Street. Di saat yang lain tengah berperang harga murah untuk menarik pengunjung, restoran itu malah menjual burger termahal seantero New York.

Burger yang berisi daging kobe olahan, jamur truffle hitam, panggangan hati angsa dan flecks of gold leaf itu dihargai 175 dollar AS (kurang lebih dua juta rupiah). Wall Street memiliki masa indah dan masa buruk,” ujar pemilik kedai burger Heather Tierney. Dan kami ingin memiliki sesuatu yang spesial jika Anda benar-benar memiliki satu hari yang indah di Wall Street,” imbuhnya.

Sebuah bank di Kazakhstan menawarkan sebuah kartu kredit bertahtakan berlian kepada nasabah kaya yang memiliki penghasilan di atas 300.000 dollar AS (3,3 miliar rupiah) per bulan.

Sementara di Tokyo, sebuah toko perhiasan tampak sibuk menjual 13 alat dalam satu set perlengkapan makan yang dilapisi emas seharga satu juta dollar AS setiap setnya. Sasaran pelanggannya adalah para miliuner baru keturunan China.

Namun, kemewahan itu tidak dirasakan di salah satu negara bagian di India. Kondisinya bahkan berbeda seratus delapan puluh derajat. Di Bihar – salah satu negara bagian termiskin di India – pihak otoritas malah menyarankan rakyatnya untuk mengonsumsi daging tikus.

Hal ini dilakukan untuk bertahan hidup menyusul melejitnya harga makanan dan salah satu cara untuk menghemat persediaan beras. Mereka percaya, daging tikus dapat dijadikan makanan alternatif yang sehat pengganti nasi.

Kejadian miris lainnya terjadi pada seorang penyemir sepatu yang istrinya rela menjual dirinya untuk memperoleh penghasilan tambahan.

India juga sempat dihebohkan dengan berita yang mengabarkan adanya pasangan muslim India yang menyatakan ijab kabul melalui telepon. Prosesi suci tersebut dilakukan karena pengantin pria yang tinggal di luar negeri tidak memiliki uang untuk pulang. Seluruh penduduk desa turut menyaksikan. Penghulu mengaktifkan mode speaker phone dalam sesi itu.

Di Rusia, krisis finansial global berdampak pada penurunan tingkat konsumsi vodka yang cukup tajam. Menurut data Asosiasi Minuman Beralkohol Nasional, pasokan vodka saat ini enam kali lebih banyak dari biasanya. Vodka merupakan minuman yang dikategorikan sebagai minuman nasional yang ditemukan dan dikonsumsi sejak abad ke-14. Bahkan vodka dianggap sebagai ”air kehidupan”.

Krisis finansial ternyata juga berdampak politis, terutama di Jerman. Buku ”Das Kapital” yang ditulis oleh bapak komunis Karl Marx laku keras. Buku tersebut berisi suatu analisis kritis terhadap kapitalisme dan aplikasi praktisnya dalam ekonomi dan juga, dalam bagian tertentu, kritik terhadap teori-teori lainnya.

Tetapi tidak semua bisa tersenyum saat krisis. Di Senegal lelaki berusia 70 tahun memuntahkan peluru lewat senapan berburunya kepada sebuah grup di sebuah konser karena lirik lagunya –tentang “lelaki tua pemarah”- membuatnya tersinggung. (diterjemahkan dari kantor berita Reuters)

Pengalih Perhatian

Namun di samping Ada sejumlah peristiwa konyol yang (sebenarnya) cukup aneh namun mampu menarik perhatian masyarkat di dunia selain krisis finansial dalam setahun belakangan.

Di Italia, seseorang yang dituduh tergabung dalam kawanan mafia (Mafioso) dilepaskan dari penjara karena dinilai terlalu gemuk. Menurut pengakuan sejumlah penjaga, tubuh pria yang beratnya 210 kg tersebut tidak melewati pintu kamar mandi yang ada di dalam penjara.

Di Jerman, lusinan lobster yang hendak direbus berhasil kabur dari pintu jaga supermarket. Lobster-lobster tersebut dengan susah payah merangkak keluar dari jeratan jaring kawat dan mampu mendorong ke luar pintu besi yang tidak terkunci.

Sementara di China, seekor babi mampu bertahan hidup setelah 36 hari terkubur tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa bumi di Sichuan. Akibatnya, salah satu binatang terfavorit di China itu mendapat sorotan hingga ke hal-hal yang sepele, seperti ketika tubuhnya menjadi gemuk dan sifatnya yang mudah emosi.

Kejadian tidak kalah aneh terjadi di Australia. Seorang walikota di suatu daerah terpencil dianugrahi penghargaan sebagai orang yang paling keterlaluan dalam hal gender. Entah apa alasannya, ia tega mendesak para gadis yang putus cinta untuk hengkang dari kota kecil yang kaya akan tambang tersebut. Sehingga jumlah pria lebih besar dibanding wanita dengan perbandingan 5:1. “Mereka harus pindah ke kawasan gunung Isa,” tandas walikota tersebut.

Sementara, India sempat dihebohkan dengan berita yang mengabarkan adanya pasangan muslim India yang menyatakan ijab kabul melalui telepon. Prosesi suci tersebut dilakukan menyusul pengantin pria yang tinggal di luar negeri tidak memiliki uang untuk pulang. Seluruh penduduk desa turut menyaksikan. Penghulu mengaktifkan mode speaker phone dalam sesi itu.

By Erik Kirschbaum, Reuters

Tidak ada komentar:

Posting Komentar